
Buku Macandetan II sebagai puspa ragam pemikiran gamelan Bali menarasikan mengenai estetika barungan, penyajian serta kreativitas penciptaannyaa. Berpijak pada daerah Bali Utara dengan bentuk gamelan klasik dan barunya. Desa Batur, Bangli sebagai tempat tumbuh lestarinya gamelan Gong Gede dengan gaya klasik serta difungsikan untuk kepentingan upacara memiliki potensi keilmuan dari muatan nilai sejarah dan repertoarnya. Dari gamelan Gong Gede kemudian merambah pada lahirnya barungan paling fenomenal di Bali yaitu Gamelan Gong Kebyar di utara Bali tepatnya di Buleleng (Singaraja). Proses lahirnya Gong Kebyar hingga kreativitasnya dibahas dengan sudut pandang sejarah dan estetika. Setelah itu dalam buku ini dibahas mengenai perkembangan Gong Kebyar menyusur arah selatan menuju Tabanan dengan analisis tabuhan pegongan dan kekebyaran. Gamelan Berdawai dari Bali Utara Bagian Barat yang disebut Mandolin juga dieksplanasikan secara organlogi dan musikal. Pada akhirnya mengenai tumbuh kembang musik di Bali Utara tidak hanya berfokus pada fungsi pada kehidupan sosial masyarakat namun juga sebagai cerminan pengetahuan estetika masyarakat pengayomnya.