Buku Ekonomi dan Akuntansi Adat Bali

Buku Ekonomi dan Akuntansi Adat Bali

Buku ini menjelaskan tentang konsep ekonomi dan akuntansi berdasarkan filosofi dan karakteristik masyarakat adat di Bali. Berikut dibawah ini penjelasan masing-masing BAB dalam buku.

BAB 1 menjelaskan tentang konsep ekonomi dan kesejahteraan. Ekonomi merupakan studi tentang bagaimana masyarakat mengelola sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Dalam bab ini juga dijelaskan bahwa Ilmu ekonomi memiliki dampak yang sangat luas terhadap sifat dan perilaku manusia. Maka dari itu, ekonomi sangat erat kaitan dengan cara pandang tentang kesejahteraan. Masyarakat Bali memiliki cara pandang yang unik terhadap kesejahteraan, yang sering kali tercermin dalam nilai-nilai budaya dan filosofi hidupnya. Bagi masyarakat Bali, kesejahteraan tidak hanya diukur dari segi materi, tetapi juga melibatkan keseimbangan dan harmoni dalam kehidupan sehari-hari. Konsep “Tri Hita Karana,” yang menggambarkan kesejahteraan melalui hubungan baik dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam, menjadi landasan pandangan ini. Kesejahteraan dipahami sebagai hasil dari keseimbangan spiritual, sosial, dan ekologis.

BAB 2 menjelaskan konsep ekonomi bagi masyarakat bali yang berbeda dengan ekonomi konvensional yang dikenal secara umum. Terdapat dua konsep ekonomi yaitu Ekonomi Kerthi Bali dan Sistem Perekonomian Adat Bali. Ekonomi Kerthi Bali merupakan konsep ekonomi yang berlandaskan nilai filosofi Sad Kerthi yaitu perekonomian yang harmonis terhadap alam beserta isinya serta memberikan manfaat dan nilai tambah berganda secara langsung dan tidak langsung, baik nilai tambah ekonomi, lingkungan, sosial, budaya, maupun tatanan kehidupan. Dalam bab ini juga dijelaskan prinsip dari Ekonomi Kerthi Bali, Indeks Ekonomi Kerthi Bali dan Desa Kerthi Bali. Implementasi pemikiran ekonomi ini dapat diterapkan dalam sistem perekonomian adat bali. Sistem Perekonomian Adat Bali didefinisikan sebagai perekonomian yangg diterapkan di desa adat di Bali untuk mewujudkan Pancakreta dan menopang pelaksanaan Pancayadnya, yang berdaulat, mandiri, berketahanan dan berkelanjutan. Paradigma Ekonomi Kerthi Bali memiliki keterkaitan erat dalam implementasi sistem perekonomian adat bali. Ekonomi Kerthi Bali melalui 11 prinsip yang dimilikinya dapat dijadikan landasan dasar dalam memperkuat Sistem Perekonomian Adat Bali. Prinsip Ekonomi Kerthi Bali memberikan arah bagaimana suatu proses ekonomi dalam mewujudkan Pancakreta dan menopang pelaksanaan Pancayadnya.

BAB 3 menjelasan salah satu lembaga ekonomi dalam sistem perekonomian adat bali. Pada pembahasan awal dijelaskan pengertian badan usaha dan perbedaanya dengan lembaga ekonomi berbasis adat. Salah satu lembaga ekonomi adat adalah Baga Utsaha Padruwen Desa Adat yaitu unit usaha milik Desa Adat yang melaksanakan kegiatan usaha di bidang ekonomi riil, jasa, dan/atau pelayanan umum, kecuali usaha di bidang keuangan, yang diselenggarakan berdasarkan hukum adat serta dikelola dengan tata kelola modern untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian Krama Desa Adat. Bagian ini juga menjelaskan prinsip BUPDA, bidang usaha, bentuk, struktur dan stakeholder BUPDA.

BAB 4 hingga BAB 7 membahas tentang akuntansi mulai dari paradigma akuntansi adat, siklus pencatatan hingga analisis transaksi pada BUPDA. Pada akhir, yaitu BAB 7 dijelaskan cara melakukan konversi antara akuntansi konvensional dan akuntansi adat. Hal ini dikarenakan akuntansi konvensional memiliki prinsip berbeda dengan akuntansi adat. Akuntansi konvensional identik dengan kapitalisme sehingga format pelaporan harus disesuaikan dengan akuntansi adat yang mengutamakan aspek ekonomi dan non ekonomi berupa sosial, budaya dan religius.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *